Kamis, 25 Maret 2010

Menangguk Untung dari Haji

HAJI bukan sekedar persoalan kewajiban ibadah dan pahala. Lebih dari itu, haji juga membawa manfaat ekonomis. Tapi tentu saja, selaras dengan tujuan pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

Disebut membawa manfaat ekonomis, karena dari sanalah mengucur peluang bisnis, yang jika dimanfaatkan, bisa-bisa mendulang untung. Karena itu tak sedikit kemudian para pemodal melirik bisnis haji, mulai dari paket perjalanan haji hingga tabungan haji.

Yang cukup mencolok diantaranya tabungan haji. Sebuah tabungan investasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan khusus, melakukan ibadah haji ke tanah suci. Dan saat ini, tak sedikit dari bank-bank syariah domestik mulai memanfaatkan ceruk di bisnis haji.

Sebut misalnya BRI Syariah. Bank umum syariah yang sejak beberapa waktu lalu dibentuk PT BRI Tbk ini menargetkan pembiayaan tabungan haji sepanjang tahun ini bisa mencapai sekurangnya Rp20 miliar atau 10% dari total pembiayaan yang ditargetkan sebesar Rp200 miliar sepanjang tahun ini.

Group Head Consumer Banking BRI Syariah Sri Esti Kadaryanti mengungkapkan, pihaknya optimis bisa mengumpulkan tabungan haji sebesar itu. Ini didasarkan tingginya minat masyarakat Muslim dalam negeri yang ingin menunaikan salahsatu kewajiban agama tersebut.

Menurut Sri, untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya akan lebih banyak mengandalkan strategi berbasis komunitas. Artinya, BRI Syariah bakal lebih giat memasarkan produk tabungan haji dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di berbagai daerah.

Selain itu, sambung Sri, agar pemasarannya lebih luas dan mampu menjangkau sasaran di berbagai daerah, pihaknya juga berniat menempuh strategi perbanyak kantor cabang yang berfungsi memasarkan produk tabungan haji, termasuk produk-produk syariah lainnya. Tahun ini, jelasnya, BRI Syariah bakal menambah sekitar 50 kantor cabang pembantu. Saat ini, BRI Syariah sudah memiliki 55 kantor cabang di berbagai daerah.

Mengingat banyaknya tingkat permintaan masyarakat atas tabungan haji, sambung Sri, pihaknya terus mengembangkan inovasi produk tabungan tersebut. Baru-baru ini misalnya, BRI Syariah mulai menawarkan produk dana talangan haji. Produk ini ditawarkan bagi nasabah yang sudah terdaftar sebagai jamaah haji, namun masih kekurangan biaya.

Menurut Sri, penawarannya dilakukan sebagai penguat atas keberadaan tabungan haji yang sudah ditawarkan sebelumnya. Besarnya dana talangan haji yang diberikan kepada setiap nasabah mencapai Rp18 juta.

“Berbeda dengan tabungan haji. Bila tabungan haji, nasabah harus menabung sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sementara, dana talangan haji diberikan pada nasabah yang sudah terdaftar sebagai calon jamaah haji tapi masih kekurangan biaya," ujar Esti.

Selain BRI Syariah, Bank Mega Syariah juga mulai ikut menawarkan produk tabungan haji. “Memanfaatkan potensi tersebut, kami juga menawarkan produk tabungan haji. Namanya, Produk Tabungan Haji iB Mega Syariah. Kita sudah meluncurkannya sejak pertengahan tahun 2009 lalu,” ujar Direktur Bisnis PT Bank Mega Syariah Ani Murdiati.

Penerbitan produk tabungan haji dilakukan berbarengan dengan diresmikannya PT Bank Mega Syariah sebagai Bank Umum ke-delapan Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) tahun tersebut. Ini didasarkan SK Nomor 59/Tahun 2009 tanggal 8 April 2009, dimana Bank Mega Syariah beroleh izin menjadi BPS BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Departemen Agama RI.

Meski baru ditawarkan pertengahan tahun lalu, tingkat partisipasi masyarakat terhadap dana tabungan haji cukup tinggi. Buktinya, hingga akhir Januari 2010, Bank Mega Syariah berhasil mengumpulkan dana tabungan haji sebesar Rp32 miliar dari 3.867 orang nasabah. Mereka yang sudah terdaftar di data Siskohat Departemen Agama.

Tahun ini, sambung Ani, pihaknya berharap bisa merealisasikan target pengumpulan dana tabungan haji sepanjang tahun ini bisa mencapai Rp110 milair. Ini dengan asumsi bahwa nasabah yang bisa ditarik sekitar 7.300 orang nasabah. “Kami akan upayakan agar produk yang kami tawarkan menjadi pilihan utama dari kalangan nasabaha yang berencana menunaikan ibadah haji,” tandasnya.

Tentunya bagi kami yang penting adalah menanamkan kepercayaan pada kalangan nasabah untuk mempercayakan perencanaan dan pengelolaan dana hajinya kelak dilakukan oleh kami. Sebab bila itu sudah bisa dilakukan, kami yakin masyarakat akan semakin banyak memanfaatkan produk tabungan haji yang kami tawarkan.

Ani optimis, meski banyak bank-bank syariah lain menawarkan produk serupa, pihaknya akan mampu mencapai target tersebut. Karena itu, tidak mau kalah lengkah dengan bank-bank syariah yang menawarkan produk tabungan haji, Bank Mega Syariah juga mulai menawarkan produk Dana Talangan Haji Plus.

“Dua minggu yang lalu, kami juga menerbitkan talangan haji plus. Jumlahnya baru mencapai 86 orang nasabah,” jelasnya.

Ani menuturkan, produk dana talangan haji diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dan komit untuk pergi haji sebelum dana tabungan cukup. “Misalnya, jika nasabah pada tahun pertama hanya bisa mengumpulkan misalnya Rp 5 juta, sesuai akad dan komitmen kita bisa memberikan dana talangan Rp 15 juta sehingga nasabah bisa mendapatkan nomor kursi duluan dan berangkat haji. Sisanya bisa diangsur kemudian,” paparnya.

Guna mendukung pemasaran produk tabungan haji ini, lanjut Ani, pihaknya juga siap menyosialisasikannya dengan lebih aktif. Selain itu, agar lebih menjangkau masyarakat, pihaknya juga akan menambah jumlah outlet yang menawarkan produk ini menjadi 400-an outlet dari tahun sebelumnya 200 outlet.

Selain bank-bank umum syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) melalui Unit Usaha Syariah (UUS)-nya juga mulai ikut membidik dana tabungan haji. Sebut misalnya UUS PT Bank DKI, menawarkan tabungan investasi untuk membiayai rencana haji nasabah melalui produk bertajuk Tabungan iB Taharoh.

Presiden Direktur PT Bank DKI Winny Erwindia mengatakan, tabungan tersebut ditawarkan dengan menggunakan prinsip mudharabah atau wadiah yang disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Sebaliknya, nasabah juga bisa merencanakan sendiri jangka waktu pemberangkatannya.

“Sementara ini, segmen pasar kami kebanyakan masih pegawai negeri. Ke depan, kami akan meluaskan dengan memadukan program pengembangan usaha kecil menengah dan tabungan haji,” ujar Winny.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Soetrisno mengatakan, produk tabungan haji memiliki prospek cerah untuk dikembangkan oleh industri perbankan syariah dalam negeri. “Sebab selain merujuk pada total populasi muslim Indonesia yang cukup besar, haji juga salahsatu ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu. Jadi saya kira akan sangat prospektif,” jelasnya.

Menurut Bambang tabungan haji juga memberikan manfaat cukup besar baik bagi nasabah maupun bank syariah sendiri. Manfaat bagi nasabah adalah adanya peluang ibadah haji secara terencana tanpa harus memberatkan sisi keuangan karena ditabung dalam jangka waktu lama dan menanamkan kebiasaan menabung sekaligus menjauhkan dari pola konsumerisme.

“Sedang bagi industri sendiri, dana haji merupakan dana jangka panjang sehingga cocok untuk diinvestasikan pada instrument investasi jangka panjang seperti pabrik, industry manufaktur, hingga perkebunan. Jadi aspek kemanfaatannya juga lebih luas,” paparnya.

Bambang menambahkan, agar pemanfaatan produk tabungan haji bisa lebih luas, Asbisindo mendorong industry bank-bank syariah domestic giat menyosialisasikannya. Sedang dari sisi pemerintah, Bambang menyarankan agar pengelolaan dana-dana haji diserahkan sepenuhnya kepada bank-bank syariah.

“Departemen Agama harusnya lebih berperan. Bahwa tabungan ini untuk ibadah, maka akan lebih afdhol kalau misalnya instrument pengelolaan dana-dananya juga dilakukan melalui lembaga keuangan yang menekankan aspek syariah, bukan konvensional,” tegasnya.

Menurut Bambang, bank-bank syariah domestic sangat siap bila pengelolaan dan penghimpunan dana-dana haji dipercayakan sepenuhnya kepada bank-bank syariah. Selain dukungan sumber daya, infrastruktur jaringan dan fisik juga sudah sangat memadai. “Kami juga sudah memiliki jangkauan luas di berbagai daerah,” tambahnya. (Zaenal Muttaqin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar